Rabu, 28 Agustus 2013

Pemimpin Di bawah Kursi

hari-hari selalu dihiasi dengan ketegangan, ketegangan yang kadang tidak jelas...perasaan hati yang terasa sangat sesak bagaikan terlilit belukar. team yang terombang ambing dengan segala bentuk perintah amburadul "lain di mulut lain di hati". kasihan mereka. teriaknya selalu berwajah kusut, setiap kepala mengeluh kepada kepala lainnya yang diberi kekuasaan kecil namun memang sangat kecil. seorang pemimpin yang berada diruangan dengan sekatan lemari yang menjadi saksi bisu hanya bisa berada "di bawah kursi". tidak memiliki intelektualitas, leadership dan keamanan bagi rakyatnya...."enyah saja kau dari kursi kekuasaan itu" adalah kata yang pantas buatnya. cuci tangan adalah sifatnya, emosional si mata sipit dengan aroma mulut yang busuk membuat rakyatnya enggan mendekatkan diri. berpidato seolah2 sudah sangat hebat namun tetap berada di bawah kursi. membentak rakyat dengan kata "saya pecat kamu nanti, saya tidak butuh kalian", begitu rakyat mengambil sikap, kelabakan juga....kasihan kau pemimpin di bawah kursi...perkerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawabmu, dilimpahkan ke rakyat, "makan gaji buta" adalah kata yang pantas. kasihan sungguh kasihan............mau di bawah kursi atau meja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar