Minggu, 25 Oktober 2009

Rabu, 14 Oktober 2009

Persahabatan

Persahabatan tak akan pernah punah walau sampai waktu memakan usia, tak akan pernah bisa ada yang mengganggu hingga akhir hayat.

Pensiun

Setelah sekian lama, akhirnya pensiun juga jadi pohon....telah menghasilkan banyak buah dan memberikan kenikmatan kepada penikmat buahku sudah saatnya aku istirahat.....

Senin, 05 Oktober 2009

My Innocent Blue

Racikan yang satu ini membuat saya tdk bs lupa untuk nongkrong di salah satu Cafe yang ada dikota 3 On 3. Pepsi Blue + Jeruk Nipis + Madu = kenikmatan yang tak terhingga... mau???

Minggu, 04 Oktober 2009

Me & Rossi

Ni dia partner sejati V. Rossi Musim depan. Dilansir dari FIM-live.com, dimana J. Lorenso akan bergabung dengan Team Rizla Suzuki. Tunggu penampilan saya bersama V. Rossi

Senin, 17 Agustus 2009

Willibrordus Surendra Broto Rendra/Wahyu Sulaiman Rendra

Gelaran: Si Burung Merak
Julukan si Burung Merak bermula ketika Rendra dan sahabatnya dari Australia berlibur di Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta. Di kandang merak, Rendra melihat seekor merak jantan berbuntut indah dikerubungi merak-merak betina. “Seperti itulah saya,” tutur Rendra spontan. Kala itu Rendra memiliki dua isteri, iaitu Ken Zuraida dan Sitoresmi.

Tempat Lahir: Solo, Jawa Tengah.
Tarikh Lahir: 7 November 1935.

Isteri:- Sunarti Suwandi (Nikah 31 Mac 1959 dikurniakan lima anak: Teddy Satya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Klara Sinta. Cerai 1981)- Bendoro Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat (Nikah 12 Ogos 1970, dikurniakan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati. Cerai 1979)- Ken Zuraida (dikurniakan dua anak: Isaias Sadewa dan Maryam Supraba).
Pendidikan:- SMA St. Josef, Solo- Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta- American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967)

Biodata:WS Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa pada sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari serimpi di keraton Surakarta. Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya itu. Rendra dilahirkan di Solo, 7 November 1935. Beliau mendapat pendidikan di Jurusan Sastera Barat Fakultas Sastra UGM (tidak tamat), kemudian memperdalam pengetahuan mengenai drama dan teater di American Academy of Dramatical Arts, Amerika Syarikat (1964-1967).
Sekembali dari Amerika, beliau mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada 1967 dan sekaligus menjadi pemimpinnya. Pada perkembangannya, Bengkel Teater dipindahkan oleh Rendra ke Depok.
Tahun 1971 dan 1979 dia membacakan sajak-sajaknya di Festival Penyair International di Rotterdam. Pada tahun 1985 beliau mengikuti Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman. Kumpulan puisinya; Ballada Orang-orang Tercinta (1956), 4 Kumpulan Sajak (1961), Blues Untuk Bonnie (1971), Sajak-sajak Sepatu Tua (1972), Potret Pembangunan dalam Puisi (1980), Disebabkan Oleh Angin (1993), Orang-orang Rangkasbitung (1993) dan Perjalanan Aminah (1997).

Puisi Terakhir WS Rendra
Aku lemasTapi berdayaAku tidak sambat rasa sakitatau gatal
Aku pengin makan tajinAku tidak pernah sesak nafasTapi tubuhku tidak memuaskanuntuk punya posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhkudari racun kimiawi
Aku ingin kembali pada jalan alamAku ingin meningkatkan pengabdiankepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu

"Selamat Jalan Pahlawan Budayawan Indonesia, karyamau akan menjadi kenangan selamanya"

Gerak jalan

CAMBA-Gerak jalan oleh sekolah-sekolah dasar di kecamatan Camba Kab. Maros 17 Ogos 2009 sempat membuat macet di jalan poros Makassar-Bone. Tapi itu tdk menjadi hal yang menyakitkan melainkan hal yang sangat menyenangkan. se x setahun dan ULTAH Indonesia gitu.. "Langkah Tegap maju...Jalan!!!" jadi ingat masa kecil.."MERDEKA!!!"

Selasa, 11 Agustus 2009

Gunung Nona

Perkenankan saya ketawa sedikit ya...hehehe, ini gunung nona, terletak di puncak Enrekang. Pertanyaan: Kenapa Gunung ini dinamakan Gunung Nona?
Jawaban: Gunung ini dinamakan Gunung Nona karena mirip dengan V****A nona. hehehe...pengen? Mupeng dunks..hihihi

Dosen

Nah..ini dosen lagi menjelaskan kepada kalian semua tentang cerita rakyat dari negeri Bone asal usul kerajaan Bone. Ngerti ga ngerti bukan urusan dosen hehehe.........

Kamis, 06 Agustus 2009

Boys band

Ini kami lagi membuat profile album perdana kami, semoga album kami ini bisa diterima oleh penikmat musik di tanah air tercinta. mau tanda tangan dari saya (salah satu personil band yang paling terkenal). :)

TauTau

Hehehe....saya lagi berfoto ma tautau. Tautau itu cuma ada di Toraja. Kamu mau jadi tautau...? hehehe

Rabu, 29 Juli 2009

d'Nasib

Tragedi ini terulang lagi....lagi-lagi kaosku jadi bolong...padahal kaos kaki ini tergolong kaos kaki yang tahan terhadap kebolongan..eh..bolong juga dan mulai dari SD hingga dah Kerja, bolongnya pasti begitu dan di tempat yang sama. Hmmm mau ditambal tapi ga punya kain tambalan, benang dan jarum. Biarkan sajalah yg penting orang tidak tau. hehehe....

Time Is Money

sebenarnya saya tdk ingin mengatakan bahwa waktu adalah uang, diatas itu cuma sekedar judul saja...yang ingin saya utarakan adalah sudah jam 20:16 saya belum makan malam juga... :( karena duit di kantong tinggal se ebong...menyedihkan.. terpaksa beli ketupat 2 biji di campur dengan garam....akhirx makan malam dah...hehehe

Teluk Maut

Teluk ini sudah sering memakan korban, baik anak-anak maupun orang dewasa. saya hanya menumpang berfoto saja, abis itu beranjak pergi. saya tdk mau berlama-lama di teluk ini karena sangat berbahaya. saya juga tdk mau menyebutkan dimana teluk ini berada, coz nanti kalian yang sudah membaca dan melihat foto saya ini malah mau kesana. kalo kalian mati saya yang repot karena sdh memuat teluk ini di blog. ok...lupakan saja teluk ini ya..ya..ya...

Kamis, 16 Juli 2009

Me & Jesus

Nah kalo yang ini saya berfoto dengan patung Jesus...t4x di soppeng juga..keren lagi to....

Me & Bunda Maria

nah...ini saya lagi berfoto dengan patung bunda Maria di Soppeng. Keren to....

Minggu, 12 Juli 2009

3 Atlet

Nah 3 orang pria yang ada di foto adalah atlet renang terhebat di kota Watampone. Mereka menguasai tiga gaya yang diperlombakan dalam cabang renang. Menurut info dari KONI bahwa mereka akan mewakili Indonesia pada Olympiade 2012 di London dalam cabang renang 200 M putra semua gaya..hehehe. Tidak hanya itu mereka juga akan mengikuti cabang balap motor kelas 150 cc dan 115 cc. Pengen kenal mereka lebih dekat?

Sabtu, 11 Juli 2009

Menikmati Ciptaan Tuhan

Saya itu lagi mendi-mandi di air terjun 7 tingkat yang terletak di desa Lembang Saukkang kecamatan Tellulimpoe kabupaten Sinjai. Posisi saya ada dibawah tu lagi nikmati air yang terjun hehehe...jgn di zoom coz lagi sexy hihihi...airnya dingin dan segar bersih pula, dalamnya sekitar 6 meteran...wow...dalam banget ya. mau ikutan berenang bareng saya?

Jumat, 03 Juli 2009

Perhatian!!!

Hehehe...ini ada yang lucu, memasuki desa ini anda akan menemukan suatu papan informasi yang mana informasi tersebut menyarankan anda untuk pup di jamban alias WC, jangan disembarang tempat. OK!! ingat itu. hihihihi

Nb: kalo berjalan kaki didesa ini, hati-hati ya, awas ke injak kotoran mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia. hehehe

Tugu Bawang

Standing pose @ Tugu bawang di kec. Lilirilau desa Tetewatu kab. Bone. Desa ini adalah penghasil bawang merah. nah kalo pengen bawang merah yang murah, silahkan berkunjung ke desa ini.

Rabu, 24 Juni 2009

Optimis


Foto ini diambil di Kabupaten Wajo. T4 ini bernama Pattirosompa, konon tempat ini dulu dijadikan tempat pesugihan, sekarang jadi tempat pacaran hehehe bagi saya tempat ini menjadi tempat foto-foto hehehe (sambil ngeliatin facebook di hape..kok loadingnya lama ya?)...

Minggu, 21 Juni 2009

My Art Community


Kongkow bareng diberanda sanggar memang mengasikkan, apalagi kalo diiringi dengan lentunan perkusi dan suara yang harmonis membuat hidup terasa nyaman dan tentram. UKM Seni Pancoran UKIP Makassar itulah nama sanggar seni yang ada di kampus UKIP Makassar. mau tahu alamatnya hehehe.. Jl. Perintis Kemerdekaan Daya. Yang punya adik atau sodara dan baru lulus SMA, silakan diarahkan ke kampus UKIP, dijamin seru abis hehehe, bukan promo ya tapi menginformasikan hihihi.....pice

Kamis, 18 Juni 2009

Dimana ya?

Serasa ingin kembali....tapi kok sepatu saya dimana ya? kok bisa hilang....hmm...apa kamu yang mengambilnya?

Terus Menanti


Siapa, apa yang ada disana? kok keliahatannya lain ya....mungkinkah akan tiba waktunya...hmmm biarkan saja dulu aku tidak boleh gegabah.

Sendiri


Sunyi, sepei, ditemani suara-suara binatang hutan yang menyeramkan.....memaksa aku untuk tetap tegar, yang penting foto dulu...hehehe

Rabu, 17 Juni 2009

Happy Birthday


Hari ini kamis 18 Juni 2009, kareps lagi ULTAH ni so kita2 merayakan ULTAH beliau dengan memberikan surprise berupa cake ULTAH, walaupun lilinnya sudah hampir habis baru ditiup hehehehe.......makan cake bereng dan foto-foto tidak luput dari cengkraman para GIFO...hehehe pice...pengen gabung?

Selasa, 16 Juni 2009

The Freedom

The Freedom adalah kata yang tepat untuk sekumpulan siswa-siswi yang melakukan konvoi sepeda motor bersama dengan teman-teman mereka. Setelah mengenyam pendidikan tingkat menengah selama tiga tahun, akhirnya mereka bisa menyelesaikan pendidikan tersebut setelah melewati UNAS (Ujian Nasional). Konvoi motor serta corat-coret menggunakan pilox sudah menjadi tradisi para siswa-siswi disetiap sokolah (SMP & SMU) ditanah air Indonesia. Ya... kurang tahu juga ya, kegiatan semacam ini bisa menjadi tradisi di Indonesia, padahal kalau dilihat dari tingkat keamanan dalam mengendarai sepeda motor, sudah menyalahi peraturan yang ada. Tapi sudahlah yang penting asyik, enjoy, fun dan pice tentunya karena saya juga dulu seperti itu hihihi.... Hidup ugal-ugalan dan corat-coret.....!!!

Selasa, 09 Juni 2009

Konser KOTAK



Hehehe...saking ngefansx sm kotak sampai-sampai baju diproduksi sendiri hihihi.....yang lebih konyol lagi, detik-detik KOTAK manggung hati kecil bertanya "lagunya hafal ga ya?" hehehe..nah setelah tiba waktunya KOTAK GO SHOW blassss.....diantara 10 lagu yg dibawakan, cuma 2 yang familiar itupun pake teks...hehehe yg penting jingkrak-jingkraknya itu lho....sumpah rame abisss..... pengen gabung....?

My Sticker Bikers Mentari

walaupun logo belum disepakati, ya daripada bengong mendingan design lalu dicetak biar anggota bikers yg lain bisa melihat dan cepat mengambil kesepakatan untuk logo yg resmi buat komunitas bikers ini...hehehe berminat? harganya murah kok cuma Rp 5000 perak.










Rabu, 03 Juni 2009

Kongkow Bareng

Sore-sore menunggu penjaga site dari sawah lebih enak kongkow bareng sambil menikmatai gorengan dan segelas sarabba hmm...yummy...bercerita sambil foto-foto hehehe....mau ikutan?

Bikers


Hehehe...ini yang namanya biker sejati hihihi...touring sekalian cari makan hehehe......rutenya ga tanggung-tanggung, becek dan bau tanah..yack....namun happy.. hidup bikers.....

Senin, 01 Juni 2009

My Community


"Biker Indosat Mania" itulah komunitasku, beriringan dijalanan menempuh rute yang penuh tantangan namun mengasikkan. kebersamaan dan komitmen adalah kunci utama didalam komunitas ini. anda ingin bergabung dengan kami? :-)

My Country


Sembari Menunggu kedatangan para Bikers mania ya...nelpon kekasih dulu ah biar seru.....hehehehe

Me & Eno "NETRAL"

Lagi tidur2an di lobi villa tampak dari kajuhan ada keramain, "ada apa ya?" tanya hati kecil saya, oh ternyata ada bro Eno abis manggung di Gor Lapatau Bone, so tanpa berpikir panjang aku sapa si Eno & foto bareng tentunya...hehehe, kamu ngirikan hihihi.

Jumat, 29 Mei 2009

My Hopenes


Didalam kehidupan kita pastilah da harapan, cuma setiap orang memiliki harapan yang berbeda. Kalu saya memiliki harapan yang sangat besar terutama menyangkut hidup dan mati. begitu banyak halangan dan rintangan dalam mewujudkan harapan tersebut. Doa dan Rasa optimislah yang membuat saya kuat melewati halangan dan rintangan tersebut demi tercapainya harapan. Saya selalu siap menerima dan melewati halangan dan rintangan tersebut.

Kamis, 28 Mei 2009

The Lucky Laki



Bukan Superman

aku bukanlah supermanaku juga bisa nangis jika kekasih hatiku pergi meninggalkan aku ayahku selalu berkata padaku laki-laki tak boleh nangis harus slalu kuat harus slalu tangguh harus bisa jadi tahan banting tapi ternyata sakitnya cinta buat aku menangis Aku bukanlah superman Aku juga bisa nangis Jika kekasih hatiku Pergi meninggalkan aku ayahku selalu memarahi aku jika jatuh air mataku kata ayah slalu Air mata itu adalah tanda kelemahan Tapi ternyata air mataku Ternyata jatuh juga Ayahku tersayang maafkanlah akuj ika aku masih menangis Masih belum bisaMenjadi seperti apa yang ayah selalu mau Kita berjanji tuk tidak lagi Menangis karena cinta

Senin, 25 Mei 2009

Kedua Tokoh setera My President Syafruddin & Assaat


Syafruddin Prawiranegara
Dua kali menjadi menteri keuangan, satu kali menteri kemakmuran, dan satu kali wakil perdana menteri, Syafrudin Prawiranegara akhirnya memilih lapangan dakwah sebagai kesibukan masa tuanya. Dan, ternyata, tidak mudah. Berkali-kali bekas tokoh Partai Masyumi ini dilarang naik mimbar. Juni 1985, ia diperiksa lagi sehubungan dengan isi khotbahnya pada hari raya Idul Fitri 1404 H di masjid Al-A'raf, Tanjung Priok, Jakarta.
"Saya ingin mati di dalam Islam. Dan ingin menyadarkan, bahwa kita tidak perlu takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada Allah," ujar ketua Korp Mubalig Indonesia (KMI) itu tentang aktivitasnya itu.
Namanya sangat populer pada 1950-an. Pada Maret 1950, misalnya, selaku Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta, ia melaksanakan pengguntingan uang dari nilai Rp 5 ke atas, sehingga nilainya tinggal separuh. Kebijaksanaan moneter yang banyak dikritik itu dikenal dengan julukan Gunting Syafruddin. Namun, Syafruddin juga yang membentuk pemerintahan darurat RI, ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka, 1948. "Atas usaha Pemerintah Darurat, Belanda terpaksa berunding dengan Indonesia. Akhirnya, Soekarno dan kawan-kawan dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta," tuturnya.
Pada awal tahun 1958, PRRI berdiri akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah karena ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi dan pengaruh komunis (terutama PKI) yang semakin menguat. Syafruddin diangkat sebagai Presiden PRRI yang berbasis di Sumatera Tengah.
Di masa kecilnya akrab dengan panggilan "Kuding", dalam tubuh Syafruddin mengalir darah campuran Banten dan Minang. Buyutnya, Sutan Alam Intan, masih keturunan Raja Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibuang ke Banten karena terlibat Perang Padri. Menikah dengan putri bangsawan Banten, lahirlah kakeknya yang kemudian memiliki anak bernama R. Arsyad Prawiraatmadja. Itulah ayah Kuding yang, walaupun bekerja sebagai jaksa, cukup dekat dengan rakyat, dan karenanya dibuang Belanda ke Jawa Timur.
Kuding, yang gemar membaca kisah petualangan sejenis Robinson Crusoe, memiliki cita-cita tinggi -- "Ingin menjadi orang besar," katanya. Itulah sebabnya ia masuk Sekolah Tinggi Hukum (sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia) di Jakarta (Batavia). Di tengah kesibukannya sebagai mubalig, bekas gubernur Bank Sentral 1951 ini masih sempat menyusun buku Sejarah Moneter, dengan bantuan Oei Beng To, direktur utama Lembaga Keuangan Indonesia.
Dari delapan anaknya, Syafruddin mempunyai sekitar lima belas cucu. Cucunya ketiga belas lahir di Australia sebagai bayi tabung pertama keluarga Indonesia, 1981. Istrinya, Nyonya T. Halimah Syehabuddin Prawiranegara, wanita kelahiran Aceh, meninggal dunia pada Agustus 2006


Assaat
Mr. Assaat (lahir 18 September 1904 – wafat 16 Juni 1976 pada umur 71 tahun) adalah tokoh pejuang Indonesia, pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
Mr. Assaat dilahirkan di Dusun Pincuran Landai, kenagarian Kubang Putih, Banuhampu, menikah dengan Roesiah, wanita Sungai Pua di Rumah Gadang Kapalo Koto, yang telah meninggalkan beliau pada 12 Juni 1949, dengan dua orang putera dan seorang puteri.
Sekitar tahun 1946-1949, di Jalan Malioboro, Yogyakarta, sering terlihat seorang berbadan kurus semampai berpakaian sederhana sesuai dengan irama revolusi. Terkadang ia berjalan kaki, kalau tidak bersepeda menelusuri Malioboro menuju ke kantor KNIP tempatnya bertugas. Orang ini tidak lain adalah Mr. Assaat, yang selalu menunjukkan sikap sederhana berwajah cerah di balik kulitnya yang kehitam-hitaman. Walaupun usianya saat itu baru 40 tahun, terlihat rambutnya mulai memutih. Kepalanya tidak pernah lepas dari peci beludru hitam.
Mungkin generasi muda sekarang kurang atau sedikit sekali mengenal perjuangan Mr. Assaat sebagai salah seorang patriot demokrat yang tidak kecil andilnya bagi menegakkan serta mempertahankan Republik Indonesia. Assaat adalah seorang yang setia memikul tanggung jawab, baik selama revolusi berlangsung hingga pada tahap akhir penyelesaian revolusi. Pada masa-masa kritis itu, Assaat tetap memperlihatkan dedikasi yang luar biasa.
Ia tetap berdiri pada posnya di KNIP, tanpa mengenal pamrih dan patah semangat. Sejak ia terpilih menjadi ketua KNIP, jabatan ini tidak pernah terlepas dari tangannya. Sampai kepadanya diserahkan tugas sebagai Penjabat Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta.
Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Badan Pekerjanya selama revolusi sedang berkobar telah dua kali mengadakah hijrah. Pertama di Jakarta, dengan tempat bersidang di bekas Gedung Komedi (kini Gedung Kesenian) di Pasar Baru dan di gedung Palang Merah Indonesia di Jl. Kramat Raya. Karena perjuangan bertambah hangat, demi kelanjutan Revolusi Indonesia, sekitar tahun 1945 KNIP dipindahkan ke Yogyakarta.
Kemudian pada tahun itu juga KNIP dan Badan Pekerja, pindah ke Purworejo, Jawa Tengah. Ketika situasi Purworejo dianggap kurang aman untuk kedua kalinya KNIP hijrah ke Yogyakarta. Pada saat inilah Mr. Assaat sebagai anggota sekretariatnya. Tidak lama berselang dia ditunjuk menjadi ketua KNIP beserta Badan Pekerjanya.

My President Susilo Bambang Yudhoyono


Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda "Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis", mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden.
Presiden SBY, seperti banyak rakyat memanggilnya, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik.
Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri, antara lain Seskoad dimana pernah pula menjadi dosen, serta Command and General Staff College di Amerika Serikat. Dalam tugas militernya, beliau menjadi komandan pasukan dan teritorial, perwira staf, pelatih dan dosen, baik di daerah operasi maupun markas besar. Penugasan itu diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI.
Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Commander of United Nations Military Observers dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996.
Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.
Sebelum dipilih rakyat dalam pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugas-tugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme.
Presiden Yudhoyono juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional.
Presiden Yudhoyono adalah seorang penggemar baca dengan koleksi belasan ribu buku, dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning (2005), The Making of a Hero (2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good Governance (2002), dan Coping with the Crisis - Securing the Reform (1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004. Presiden Yudhoyono adalah penutur fasih bahasa Inggris.
Presiden Yudhoyono adalah seorang Muslim yang taat. Beliau menikah dengan Ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dengan dua anak lelaki. Pertama adalah Letnan Satu Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 yang sekarang bertugas di satuan elit Batalyon Lintas Udara 305 Kostrad. Putra kedua, Edhie Baskoro Yudhoyono, mendapat gelar bidang Ekonomi dari Curtin University, Australia.

My President Megawati


Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama. Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega -- panggilan akrab para pendukungnya -- tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara. Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung, telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu.Proses naiknya Mega ini merupakan cerita menarik pula. Ketika itu, Konggres PDI di Medan berakhir tanpa menghasilkan keputusan apa-apa. Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa di Surabaya. Pada kongres ini, nama Mega muncul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang didukung oleh pemerintah itu. Mega terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan berikutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak mudah ditaklukkan. Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, sebagai simbol keberadaan DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega. Para pendukung Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor itu.Soerjadi yang didukung pemerintah pun memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu. Ancaman itu kemudian menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, dia makin memantap langkah mengibarkan perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang terhadap Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas. Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997. Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara. Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada SU-MPR 1999, Mega kalah. Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya sebuah tahapan untuk kemudian pada waktunya memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Sebab kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid. Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6.

My President Gusdur

Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur menjabat Presiden RI ke-4 mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Beliau lahir tanggal 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang pendiri organisasi besar Nahdlatul Ulama, yang bernama KH. Wahid Hasyim. Sedangkan Ibunya bernama Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Dari perkawinannya dengan Sinta Nuriyah, mereka dikarunia empat orang anak, yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari .Sejak masa kanak-kanak, Gus Dur mempunyai kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Selain itu beliau juga aktif berkunjung keperpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan tahun Gus Dur telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku. Di samping membaca, beliau juga hobi bermain bola, catur dan musik. Bahkan Gus Dur, pernah diminta untuk menjadi komentator sepak bola di televisi. Kegemaran lainnya, yang ikut juga melengkapi hobinya adalah menonton bioskop. Kegemarannya ini menimbulkan apresiasi yang mendalam dalam dunia film. Inilah sebabnya mengapa Gu Dur pada tahun 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia. Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Sebelum berangkat ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu Sinta Nuriyah anak Haji Muh. Sakur. Perkawinannya dilaksanakan ketika Gus Dur berada di Mesir.Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, beliau bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang. Tiga tahun kemudian beliau menjadi sekretaris Pesantren Tebu Ireng, dan pada tahun yang sama Gus Dur mulai menjadi penulis. Beliau kembali menekuni bakatnya sebagaii penulis dan kolumnis. Lewat tulisan-tulisan tersebut gagasan pemikiran Gus Dur mulai mendapat perhatian banyak. Pada tahun 1974 Gus Dur diminta pamannya, K.H. Yusuf Hasyim untuk membantu di Pesantren Tebu Ireng Jombang dengan menjadi sekretaris. Dari sini Gus Dur mulai sering mendapatkan undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan dan kepesantrenan, baik di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya Gus Dur terlibat dalam kegiatan LSM. Pertama di LP3ES bersama Dawam Rahardjo, Aswab Mahasin dan Adi Sasono dalam proyek pengembangan pesantren, kemudian Gus Dur mendirikan P3M yang dimotori oleh LP3ES. Pada tahun 1979 Gus Dur pindah ke Jakarta. Mula-mula beliau merintis Pesantren Ciganjur. Sementara pada awal tahun 1980 Gus Dur dipercaya sebagai wakil katib syuriah PBNU. Di sini Gus Dur terlibat dalam diskusi dan perdebatan yang serius mengenai masalah agama, sosial dan politik dengan berbagai kalangan lintas agama, suku dan disiplin. Gus Dur semakin serius menulis dan bergelut dengan dunianya, baik di lapangan kebudayaan, politik, maupun pemikiran keislaman. Karier yang dianggap `menyimpang`-dalam kapasitasnya sebagai seorang tokoh agama sekaligus pengurus PBNU-dan mengundang cibiran adalah ketika menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada tahunn 1983. Beliau juga menjadi ketua juri dalam Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1986, 1987. Pada tahun 1984 Gus Dur dipilih secara aklamasi oleh sebuah tim ahl hall wa al-`aqdi yang diketuai K.H. As`ad Syamsul Arifin untuk menduduki jabatan ketua umum PBNU pada muktamar ke-27 di Situbondo. Jabatan tersebut kembali dikukuhkan pada muktamar ke-28 di pesantren Krapyak Yogyakarta (1989), dan muktamar di Cipasung Jawa Barat (1994). Jabatan ketua umum PBNU kemudian dilepas ketika Gus Dur menjabat presiden RI ke-4. Selama menjadi presiden, tidak sedikit pemikiran Gus Dur kontroversial. Seringkali pendapatnya berbeda dari pendapat banyak orang.

My President Habibie


Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

My President Soeharto


Jend. Besar TNI Purn. Haji Moehammad Soeharto, (ER, EYD: Suharto) (lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921 – wafat di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun[1]) adalah Presiden Indonesia yang kedua, menggantikan Soekarno, dari 1967 sampai 1998.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah
Gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.[2]
Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie.
Peninggalan Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut
Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Suharto juga membatasi kebebasan warganegara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan dianggap sebagai rejim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah US$15 milyar sampai US$35 milyar.[3] Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
Soeharto menikah dengan
Siti Hartinah ("Tien") dan dikaruniai enam anak, yaitu Siti Hardijanti Rukmana (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).